GELAR KULIAH TAMU BERSAMA FH UKDC, WALHI JAWA TIMUR: KUALITAS LINGKUNGAN MAKIN MENURUN

SURABAYA, JAWA TIMUR – Fakultas Hukum Universitas Katolik Darma Cendika (FH UKDC) menyelenggarakan kuliah tamu Hukum Lingkungan, Selasa (29/10), dengan tema “Hukum Lingkungan Indonesia dalam Perspektif Ekologi Kritis”. Kuliah tamu ini menghadirkan Rere Christanto, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Timur, sebagai pembicara.

Rere Christanto dalam kuliahnya memaparkan ancaman bencana ekologis di Jawa Timur. Data dari riset dan advokasi yang dilakukan WALHI Jawa Timur menunjukkan ancaman deforestasi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Di sisi lain, pemerintah cenderung mengutamakan kepentingan penanaman modal sebagai indikator kemajuan dibandingkan mempertahankan kualitas lingkungan hidup.

Beberapa gerakan yang dilakukan di berbagai daerah menunjukkan perlawanan terhadap keberpihakan investasi yang justru merugikan masyarakat. Perlawanan tersebut timbul karena eksploitasi lingkungan yang telah menimbulkan ketimpangan ekonomi. Pemakaian air per hari oleh industri, misalnya, semakin meningkat dari tahun ke tahun. Sementara perusahaan air minum milik daerah pada beberapa kabupaten di Jawa Timur justru memanfaatkan debit air yang jauh lebih kecil daripada industri.

“Ketidakadilan yang kemudian berdampak pada lingkungan hidup ini sebenarnya dipengaruhi oleh perspektif kita yang selalu menempatkan posisi ekologi setara dengan sistem sosial dan sistem ekonomi”, ujar Rere.

Menurut Rere, pandangan yang menempatkan ekologi sebagai sistem yang setara dengan sistem sosial dan ekonomi cenderung antroposentris. Ekologi selalu dipandang terpisah dari sistem sosial dan ekonomi. Padahal, sistem sosial dan ekonomi justru merupakan bagian dari ekologi. Sistem sosial dan ekonomi tidak akan mampu bergerak jika daya tampung dan daya dukung ekologi semakin menurun.

“Silahkan bayangkan, bagaimana mungkin kita bisa berinteraksi dalam masyarakat dan menjalankan kehidupan ekonomi jika wilayah kita ditutupi asap tebal seperti yang terjadi di Kalimantan? Contoh lumpuhnya sistem sosial dan ekonomi ini menunjukkan keduanya merupakan bagian dari ekologi”, pungkas Rere. (rhs)