Organisasi acapkali tidak berkembang karena tidak mampu membenahi masalah internalnya dengan tepat. Pembenahan masalah dalam sistem organisasi dilakukan tanpa mengidentifikasi masalah kunci yang memiliki dampak besar pada masalah-masalah lainnya.
Berdasarkan perspektif berpikir sistem, pembenahan masalah dalam suatu sistem tidak akan berdampak jika keliru dalam mengidentifikasi leverage points. Leverage points adalah titik dari sebuah proses yang jika dibenahi, meskipun kecil, akan mengakibatkan perubahan besar pada keseluruhan sistem. Identifikasi leverage points dengan tepat akan membantu organisasi dalam merumuskan rencana strategis yang berdampak strategis dalam jangka panjang.
Konsep kunci tersebut disampaikan Catharina Any Sulistyowati dan Fransiska Damarratri (KAIL) serta Ronny H. Mustamu (JARIMATA) dalam Pelatihan Cara Berpikir Sistem, Rabu, 14 November 2018 yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Katolik Darma Cendika di Ruang Seminar Timur Vidya Loka Universitas Katolik Darma Cendika.
Pelatihan ini diikuti oleh 20 peserta dari berbagai organisasi, di antaranya Karmelit Awam, Yayasan Bangun Insan Swadaya, Nol Sampah, HMI, PMII, dan organisasi lainnya. Pelatihan ini menjadi lebih kontekstual karena setiap peserta mensimulasikan analisis terhadap organisasinya dengan metode berpikir sistem. (vin)